phobia diminuendo



pada sebuah grafik, aku berharap kurva itu tidak akan pernah berhenti naik, menjulang hingga titik tertinggi dan tidak terbatas. tak sekalipun aku pernah berharap agar kuva itu mencapai dasar sumbunya.

mungkin pada suatu cerita, semuanya berawal dari orientasi yang mebawa kita berkhayal, hingga konflik dan klimaksnya. andai cerita itu berakhir di titik puncak klimaksnya, klimaks yang membahagiakan tentunya, tanpa harus berangsur turun alurnya.
tapi apakah ada prolog tanpa epilog?
atau konflik tanpa penyelesaiannya?

Kemudian jika seorang berlari jarak jauh,
mungkin aku akan membuat lintasan sepanjang masa, dengan start sederhana dan kelanjutan yang monoton. Mungkin kubiarkan otot itu terus berkontraksi. Memaksa pembakaran glukosa secara anaerob. Bahkan kuacuhkan timbunan asam laktat dan segalanya. Hanya karena aku tak ingin berhenti pada sebuah titik. Tidak juga ingin mencapai garis finish.aku hanya akan terus berlari
tanpa memperlambat kecepatan

Jika kukendalikan sebuah mobil, mungkin dengan percepatan yang konstan, hanya kupercepat sekian sedikitnya, aku hanya ingin mobil tersebut melaju, meski jalanan berliku,mungkin terhalang, apapun yang terjadi. Tak pernah sedikitpun terlintas di benakku untuk menginjak pedal rem
Aku memilih mati, dibanding sebuah perlambatan.

kalau memang mungkin, aku hanya ingin memainkan crescendo
riang, semakin menggema dan bergaung.
tidak perlu akhiran untuk memulai awalan
accelerando tanpa ritardando, allegro, presto bahkan mencapai pretissimo
tak perlu ada istilah adante, adantino, lento atau bahkan largo
aku hanya butuh staccato dalam setiap nadanya, dan fermata sesering mungkin.
kalau perlu, akan kuulang setiap barnya, tiada henti.
hingga serpihan lagunya terus bermain di kepala kecilku ini.

aku membayangkan diriku saat ini
mengingat semua grafik, cerita lomba lari dan kendaraan dan musik yang tengah kujalankan.
dan berharap tidak akan pernah ada penyelesaian, penurunan kurva atau diminuendo. atau apapun itu istilahnya aku tak peduli..
selama hal itu tidak akan terulang untuk sekian kalinya...

trauma mungkin..

Namun ini semua bukan mengenai hidup. Aku tahu, hidup itu bagaikan roda dan laiinya.. Aku hanya mengandaikan sebuah hal lainnya
ada yang mengerti apa arti dari semua yang aku tulis?

0 comment:



Posting Komentar

THANK YOU KOMENTARNYAA HAHAHHA